Kamis, 24 Desember 2009

Faza dan Kipas Angin


Ada sebuah kotak yang bertingkah aneh di rumah Faza.
Ia bertingkah aneh ketika hari terasa mulai panas.

Mungkin juga, ia bertingkah aneh karena Ayah atau Bunda
mencubit dan memutar tubuhnya.
Seketika ia akan bergetar, berputar, dan berbunyi.
"Whusshshshss", begitu kurang lebih bunyinya.
Dan yang lebih menakjubkan, seketika itu juga ia menghembuskan angin!
Perlahan panas di dalam ruanganpun hilang dihalau oleh hembusannya.

Tapi Faza selalu dilarang berada di dekatnya.
"Awas! Bahaya!", begitulah yang selalu diteriakkan Ayah dan Bunda.

Hmmm....jadi, bertambah lagi kotak yang aneh di rumah Faza.
Faza namakan kotak ini "Kotak Angin"!!!!!

Jumat, 06 November 2009

Faza dan Kucing


Sebuah pelajaran berharga lagi buat Faza.
Kalo makan daging, harus berhati-hati dengan kucing!!!

Kamis, 29 Oktober 2009

Faza dan Serius


Serius....
Lawannya santai kali ya?

Ayah sering terlihat serius.
Bila ayah serius, maka ayah tidak akan banyak bicara.
Sedikit senyum, sedikit menggendong...
Banyak merokok, sambil mengupil, sambil menggaruk kepala...
Artinya, ayah tidak terlihat santai.

Faza juga bisa terlihat serius.
Tidak banyak bicara seperti ayah.
Terutama saat pup.
Saking seriusnya, Faza lupa....
Pup di celana....
hihihihi....

Rabu, 30 September 2009

Faza dan Biola


Suara-suara yang terdengar secara harmonis, mungkin itulah yang disebut musik.
Faza suka musik. Tapi tidak termasuk musik yang ayah mainkan.
Musik yang berasal dari biola ayah sangat tidak layak disebut musik.
Mungkin lebih mirip dengan suara kucing kejepit pintu.

Walau begitu, ayah tetap berusaha berlatih bermain biola.
Biasanya ia mulai berlatih bila keadaan rumah aman.
Tidak ada yang tidur siang dan kucing-kucing sudah dikasi makan.
Jadi tidak ada yang protes...
hihihihi

Senin, 31 Agustus 2009

Faza dan Michael Jackson


Akhir-akhir ini di dalam kotak aneh selalu saja muncul seseorang yang bernyanyi dan menari dengan penuh semangat.
Musiknya menghentak-hentak sesuai dengan gerakan si penyanyinya.

"Itu Michael Jackson nak", begitu ayah berkata.
Wow...keureeen.
"Dia baru saja meninggal dunia," lanjut ayah sembari mengunyah snacknya.

Faza jadi terinspirasi untuk ikut bernyanyi dan meloncat-loncat di atas tempat tidur.
"Faza! Hati-hati nak!", teriak ayah pendek.

Dan benar saja...
"Auuuu!"
Faza jatuh kepinggir tempat tidur.
Sakitnya..... :(

Selasa, 28 Juli 2009

Faza dan TV

Di rumah Faza, ada lagi sebuah kotak yang aneh.
Kotak itu tidak hanya bisa mengeluarkan suara,
tapi juga bisa menyimpan seluruh dunia di dalamnya.
Kita bisa melihat dunia itu dengan melihat bagian
depannya yang terbuat dari kaca.

Tapi kasihan juga ya, banyak sekali orang
yang terkurung di dalamnya.
Bukan hanya orang, bahkan binatang
dan tumbuhan juga ada di kotak itu.

Tapi, sepertinya, penderitaan mereka berakhir
ketika tiba-tiba lampu mati....!!!

Preetttt!!!!

Maka lenyaplah mereka semua dari kotak itu.

Selasa, 23 Juni 2009

Faza dan Tisu

Ada lagi sebuah kotak yang aneh di rumah Faza.
Kotak itu mempunyai sebuah lubang di bagian atas dan selalu ada selembar kertas yang terselip di lubangnya.

Suatu saat, Faza mencoba menariknya selembar. Tapi aneh, kok muncul lagi ya????
Faza tarik lagi, ada lagi, tarik lagi, ada lagi...begitu seterusnya...sampai Faza mendengar Bunda berteriak....."FAZAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!".

Akhirnya, Faza tidak pernah melihat kotak itu lagi. Kalaupun ada, selalu di atas lemari.

Hmmmm....kotak apa sih itu sebenarnya????
Sebuah misteri lagi......!!!!!!

Sabtu, 30 Mei 2009

Faza dan Bulan Tua

Kenapa sih wajah Ayah begitu senang? Bunda juga!
Tapi di hari-hari selanjutnya begitu muram, bunda juga...!

Ternyata, sedikit banyak ada sangkut pautnya dengan bulan.
Karena ayah pernah bilang begini,
"Inikan bulan tua!!!"
dan wajah suramnya berubah sangar!

Tapi ada saatnya ayah dengan wajah sumringah mengajak Faza dan bunda.
Kami sekeluarga makan di luar. Ada es, ada mie, pokoknya serba lezat.
Hmmm .... mungkinkah itu bulan muda?!!

Aneh ya?!?
Kenapa bulan bisa tua, lalu berubah muda, lalu berubah tua....?!?!
Kasihan Ayah dan Bunda. Wajahnyapun berubah tua, muda, tua, muda....
Padahal kalau Faza perhatikan saat malam, bulan tidak pernah berubah tuh.
Bentuknya saja yang kadang bulat, kadang setengah bulat.

Hmmmm .... sebuah misteri lagi.....

Selasa, 12 Mei 2009

Faza dan Dua

Sekarang, Faza sudah bisa bilang "Dua".
Jadi, bukan sudah bisa berhitung lho!

Minggu, 03 Mei 2009

Faza dan Langit

Langit itu adalah ruang yang sangat luas diatas rumah nenek Faza. Warnanya yang biru teduh menenangkan mata. Dan bila saatnya tiba, warnanyapun berubah menjadi kemerah-merahan hingga akhirnya hanya warna gelap yang tersisa.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa warnanya bisa berubah secepat itu ya? Kalo dicat ulang, berapa besar kuasnya? Langitkan luas sekali. Ayah Faza saja membutuhkan waktu untuk mewarnai langit yang digambarnya di buku gambar Faza.

Dari cerita ayah, ternyata tidak semua langit bisa berubah-ubah warna.
Langit yang seperti itu adalah langit buatan manusia.
Yaa ... tentu saja ... langit-langit! Yaitu langit yang berada di dalam rumah nenek.
Eit tunggu dulu. Kata ayah, di tempat lain juga ada langit dan langit-langit,
tidak hanya di rumah nenek Faza. Setelah Faza pikir-pikir ... iya ya ...
Saat Faza ikut bunda ke pasar, Faza melihat langit.
Dan saat memasuki toko, Faza juga melihat langit-langit.

Hmmm ... langit di mana-mana ... langit di atas kepala ...

Senin, 20 April 2009

Faza dan Telepon

Di rumah Faza, ada beberapa kotak yang aneh. Kotak-kotak itu beraneka macam ukurannya. Ada yang seukuran genggaman, ada juga yang besar. Baik ayah, bunda, oom Baden dan oom Dira masing-masing memiliki yang seukuran genggaman. Mereka selalu membawa kotak itu kemanapun mereka pergi. Sedangkan yang berukuran paling besar, tidak dibawa kemana-mana. Kotak itu hanya diletakkan di atas meja ruangan tengah.

Yang aneh, walaupun berukuran kecil, ayah, bunda, dan yang lainnya bisa masuk ke dalamnya!
Faza pernah di sapa ayah dari kotak itu lho!
"Hallo, Faza", begitulah ayah menyapa.
Pantas seharian itu Faza tidak bertemu ayah. Ternyata bunda menyimpan ayah di dalam kotaknya. Bunda kejam ya....!!!!

Tapi bagaimana cara ayah masuk ke dalam kotak itu ya?
Hmmm.... Kotak-kotak yang misterius...!!!

Jumat, 03 April 2009

Faza dan Kopi Ayah


Hmmmm....Nikmatnya....Ketika melihat ayah menyeruput kopinya.
Kopi memang menjadi teman ayah setiap hari. Mulai dari bangun tidur, akan berangkat kerja, hingga saat beliau pulang.

Kebiasaan yang aneh ya....
Masalahnya kopi ayah selalu panas...
Bagaimana ayah bisa menikmatinya?

Pernah sekali waktu Faza mencoba meminta kopi yang sedang ayah nikmati. Ayah tidak langsung mengizinkan Faza untuk meminumnya.
"Panas!", itu saja yang ayah katakan.

Hingga suatu waktu, ayah meninggalkan kopinya di meja yang rendah di ruang tengah. Faza pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Slurps slurps slurps...."
Weih....ternyata enak juga yaa. Sampai tiba-tiba rasa air kopi berubah menjadi seperti bubuk yang pahit. Weikssss....!!!

Dan ayah pun menangkap basah Faza, namun bukannya marah, ayah malah tertawa terbahak bahak....
"Faza berkumis! Whahahahaha...." kata ayah sambil tertawa.

Sejak saat itu, Faza tidak lagi mencoba meminum kopi ayah, kecuali dengan ditemani ayah di samping Faza.

Sabtu, 14 Maret 2009

Silakan Duduk


Memang, bagi orang dewasa, duduk hanyalah sebuah kegiatan sehari-hari yang gampang dilakukan. Meskipun demikian, tidak semua orang dewasa dapat duduk dengan mudah. Itu terjadi karena berbagai sebab. Misalnya, bila sedang menderita bisul yang kronis di bagian belakang atau bisa juga karena mengidap penyakit ambeien, maka duduk bisa menjadi sebuah masalah yang besar.

Tapi, masalah duduk tidak hanya ditimbulkan oleh penyakit yang diderita oleh seseorang. Duduk bisa menjadi masalah ketika orang dewasa ingin duduk di tempat yang banyak diperebutkan oleh orang dewasa lainnya. Seperti yang akan diperebutkan oleh banyak orang di bulan April mendatang.

Untunglah, Faza tidak memiliki masalah duduk yang serumit itu. Duduk dimanapun tidak menjadi soal, yang penting Faza bisa meluruskan kaki...hihihihi

Senin, 23 Februari 2009

Faza dan Sandal


Hmmm....
Belajar dari melihat memang tidak mudah ya....

Minggu, 08 Februari 2009

Kebelet Pipis


Kosa kata Faza bertambah lagi nih teman-teman!
Bunda bilang, kalo mau buang air kecil Faza harus kasi tahu Bunda dengan kata kunci 'pipis'. Tapi, karena Faza sedang belajar bicara, Faza hanya bisa mengucapkan 'pipis' dengan ucapan 'ncis'... hihihi.

Terkadang, saking semangatnya Faza memberitahu Bunda, Faza keduluan 'ncis' di tengah jalan... hihihi... Kacian ya Bunda ... :)

Jumat, 30 Januari 2009

Faza dan si Kodok



Entah sejak kapan, Faza takuuutttt sekali dengan yang namanya kodok. Baik kodok di belakang, disamping, ataupun di depan rumah... bahkan kodok mainan sekalipun.

Gimana caranya supaya tidak takut lagi yaa???....

Rabu, 28 Januari 2009

Faza dan Kumbang Tutul



Di depan rumah nenek Faza ada serumpun tumbuhan yang kata Bunda disebut juga tanaman Buas-buas. Daun buas-buas ini biasa di masak oleh Nenek dan Bunda Faza sebagai sayuran untuk menemani makan nasi.

Di daun buas-buas, biasanya kita akan menemukan beberapa ekor kepik yaitu kumbang kecil berbentuk belahan bola, berwarna merah atau jingga dan berbintik-bintik hitam. Bisa kita sebut dengan Kumbang Tutul atau Lady Bug.

Biasanya, saat sore, Ayah Faza membawa Faza ke depan rumah nenek untuk bermain dengan Lady Bug. Pada awalnya Faza takut untuk menyentuhnya. Sekarang Faza sudah tidak takut lagi. Tapi, Faza musti hati-hati, biasanya bila Lady Bug merasa cemas, ia akan mengeluarkan kotorannya. Hihihi........

Selasa, 13 Januari 2009

Tami si Kucing


Ayah Faza masih belum punya rumah sendiri. Selama ini Faza dilahirkan dan dibesarkan di rumah nenek Faza. Di rumah nenek banyak kucingnya lho. Satu, dua, tiga, empat, lima, ya...lima kucing. Si Epa, si Ito, si Riki, si Tomi, dan si Tami.

Kata ayah, Epa adalah kucing tertua di rumah nenek. Usianya kurang lebih sudah 4 tahun. Epa adalah ibu sekaligus nenek buat kucing-kucing lainnya. Satu-satunya anak yang tersisa dari kelahiran pertama adalah si Ito alias Itam Total (hitam total). Sedangkan sisanya adalah cucu si Epa.

Tomi dan Tami adalah bersaudara. Walaupun begitu, tubuh si Tomi lebih bongsor daripada Tami. Bukan karena si Tomi lebih rakus, tapi mungkin karena si Tami sering sakit-sakitan semenjak dilahirkan.

Nah, teman-teman, tadi subuh, kucing Faza bertambah lagi menjadi delapan ekor. Satu ekor putih total! Wah...senangnya. Si putih nyaris saja mati, untung ayah Faza segera menyelamatkannya. Dasar si Tami kucing yang linglung sih. Dia melahirkan di sembarangan tempat, si putih di ember, si belang hitam putih di kursi.

Begitu tahu Tami melahirkan, ayah segera membongkar gudang untuk mencari kotak. Untunglah ayah dapat menemukan sebuah kardus bekas air mineral. Akhirnya Tami dan kedua anaknya ayah satukan di situ. Pagi-pagi sekali nenek menemukan anak Tami berjumlah 3 ekor.

Hmm....kira-kira nih, teman-teman punya ide tidak untuk nama-nama mereka? Hanya sayang, Faza belum tahu jenis kelamin ketiganya....

Senin, 12 Januari 2009

Putri Malu


Hari minggu yang lalu (11 Januari 09), Faza bersama ayah dan ibu berlibur ke Sebadu. Kakek Faza memiliki sebuah bendungan di sana. Di bendungan itu, kakek memelihara ikan.

Sebenarnya kami datang ke sana untuk memanen ikan kakek. Namun sayang kami datang terlambat. Ikan telah dipanen beberapa hari sebelumnya oleh kakek.

Disana, Faza juga bertemu dengan beberapa saudara yang satu-dua tahun lebih tua dari Faza. Mereka sudah bisa berlari-lari, sedangkan Faza masih digendong atau berjalan dengan dibimbing oleh ayah dan bunda.

Teman-teman, di sana Faza memiliki pengalaman baru lho. Ayah mengenalkan Faza dengan Putri malu. Putri malunya selalu merunduk dan menutup dirinya saat Faza sentuh. Waaaa... Aneh yaa.... hihihihihi

Kapan-kapan Faza akan bermain ke sana lagi.