Sabtu, 31 Desember 2011

Faza dan Pulang

"Ayo pulang, Nak. Sudah empat malam kamu tidak pulang. Ayah dan dede Zyta kesepian," kata Bunda pada suatu hari.
Yah, bunda ngga ngerti nih. Faza malas pulang. Capek. Kalau pulang, Faza pasti diomeli. "Fazaaa...mainannya coba dikemaskan!" omel Bunda sambil menunjuk harta Faza yang bergelimpangan di lantai.

"Fazaaa...coba temani dulu dede' Zyta!"
Sementara dede' Zytanya sendiri tidak mau tuh ditemani Faza. Nangisss terus...

"Fazaaa...coba jangan ganggu Ayah kerja!"
Yah...siapa yang mau ganggu?!! Fazakan cuma mau lihat-lihat...Ayah benar-benar sedang kerja atau sedang main game? Kalau memang sedang main game, Fazakan bisa ikutan...

Yah...pokoknya Faza sedang malas pulang. Capek.
Ayah Bunda ngga asyik.
Lebih enak di tempat Nenek.

Kalau Ayah, Bunda, dan dede' Zyta rindu, silahkan telpon.
Faza mau refreshing dulu dari omelan Bunda dan dengkuran Ayah yang ngga asyik.
Jaga dede Zyta baik-baik ya!!!
Muaachhh :*

Senin, 28 November 2011

Faza dan Doa

Kata ayah, doa adalah permintaan.
Hanya permintaan ini bukanlah kepada manusia.
Tetapi permintaan kepada Tuhan yang maha kuasa.

Awalnya Faza fikir, karena kita meminta kepada yang maha kuasa, tentulah semua permintaan Faza bisa dikabulkan. Ternyata tidak selalu begitu kata ayah.

Sama seperti saat Faza minta dibelikan es krim pada ayah saat hari sedang dingin karena hujan. Ayah pasti akan menolak permintaan Faza. Itu karena ayah tidak mau melihat Faza sakit gara-gara makan es krim saat hari sedang dingin.
Kurang lebih, begitu juga Tuhan.
Ketika doa kita tak terkabulkan, bukan berarti Tuhan membenci kita.
Ia tentu lebih tahu yang terbaik untuk kita.
Dan, kata ayah, untuk mewujudkan keinginan, tidaklah cukup hanya berdoa.
Doa juga harus diiringi dengan usaha.

Kata ayah, manfaat doa begitu besar dalam kehidupan manusia. Dengan doa, kedamaian dapat diraih, semangat hidup dapat ditingkatkan, emosi dapat dikendalikan. Dengan doa, ada harapan yang terbentang. Doa menjadi penyejuk pada saat menghadapi musibah. Doa adalah tempat kembalinya manusia setelah seharian melakukan usaha.

Intinya ... semoga kita semua tidak melupakan doa. Amin...

Senin, 31 Oktober 2011

Faza dan Lupa

Lupa itu manusiawi kan teman-teman?
Tapi terkadang lupa ini sangat mengganggu.
Seperti lupa yang diidap oleh ayah Faza...sangat akut dan mengganggu.

Ayah pernah panik di kamar mandi.
"Heh...kenapa ini, kenapa ini?!?!?!...teriak ayah dari kamar mandi.
Bunda yang kebetulan sedang mencuci pakaian di dekat kamar mandi ikut panik mendengarnya.
"Kenapa, yah? Kenapa?!?!?!" teriak Bunda dari luar kamar mandi.
"Mata ayah tiba-tiba kabur, Nda!!!" kata ayah masih terdengar gusar.
Apa yang terjadi sekejap kemudian, Bunda menggerutu panjang lebar.
"Ya iyalah kabur! Kacamatanya tidak dilepas!!!! kata Bunda sambil melanjutkan cuciannya.
"Hehehe...maaf, Nda. Namanya juga lupa...."jawab Ayah tersipu-sipu...

Masih banyak lagi cerita lupa ayah.
Lupa nama teman misalnya.
"Siapa namamu, bro.....? Masih ada rokok ngga...?!"
Dan, masih banyak lagi lupanya ayah, lupa mandi, lupa makan, lupa pulang, lupa apalagi ya???
Tuh kan!!! ... Faza jadi ikut-ikutan lupa!

Yah, Faza ambil hikmahnya saja, punya ayah yang begitu pelupa.
Faza cuma bisa berdoa, semoga ayah tidak mudah melupakan janji.
Karena lupa janji sering terjadi di masyarakat saat ini, terutama pada para pemimpinnya.
Gawatkan?!?!

Dan satu lagi yang paling penting Faza doakan untuk ayah!
Semoga ayah tidak pernah melupakan Tuhan...
Amin....



Jumat, 30 September 2011

Faza dan Telinga

Telinga adalah salah satu organ penting yang selalu Faza jaga kebersihannya. Supaya Faza selalu dapat berkomunikasi dengan baik terhadap semua orang, terutama dengan dede Zyta, Bunda, dan Ayah.

Yah, komunikasi memang penting, setuju ngga teman-teman?
Kata ayah, komunikasi di zaman sekarang lebih mudah daripada di zaman ayah muda dahulu.
Kita bisa saling mengirim kabar antara satu orang dengan lainnya dengan begitu mudah. Jarak yang sangat jauh sekalipun bukanlah halangan. Karena sekarang telah hadir teknologi yang murah dan mudah untuk dibawa kemana-mana, sehingga kita dapat berkomunikasi dimana saja.

Tapi, menurut ayah, berkomunikasi dengan teknologi inipun bukan tidak membawa dampak buruk.
Masa sih?
Contohnya, kata ayah, karena begitu murahnya pulsa, banyak orang merubah perilaku komunikasinya. Dari bertemu langsung menjadi cukup lewat celular saja.
Lho? Dimana sisi buruknya?

Sisi buruknya, kata ayah lagi, karna terlalu sering berkomunikasi lewat celular, terkadang orang malah tidak menghargai orang yang ingin berkomunikasi langsung.
"Sebentar ya, saya sedang menelpon, mumpung pulsa gratis nih."
Lantas berlanjutlah telpon itu hingga batas gratis pulsanya habis. Akibatnya, orang-orang yang berada disekelilingnya malah dicuekin.
Tuh...kasiankan?

Singkatnya, tambah ayah lagi, dengan adanya teknologi ini, "Yang jauh terasa sangat dekat, yang dekat malah terasa jauh...."

Hmmm....sumpah, Faza ngga ngerti....:(

Minggu, 28 Agustus 2011

Faza dan Puasa

Oh, ternyata!!!
Ada bulan yang bernama puasa!!!
"Bukaaannn....", kata ayah.
"Bulan Ramadan, baru benar", lanjut ayah pendek.

Kemudian, ayah menarik nafas panjang, untuk melanjutkan penjelasannya yang panjang lebar...

Selama bulan Ramadan, umat muslim akan berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. Ied artinya Hari Raya.Fithri berasal dari kata fathara artinya 'memecah, mengakhiri". Ied al-Fithri artinya Hari Raya Mengakhiri Puasa (Ramadan).

Hari terakhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk muslim akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api. Di Pontianak sendiri, kota di mana Faza tinggal, biasanya turut dimeriahkan dengan permainan meriam karbit di sepanjang tepian sungai Kapuas.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, seluruh umat muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Salat Ied. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.

Hmmm....
Panjang sekali penjelasannya....semoga tidak ada yang salah, maklumlah ayah....hihihi

Kalau begitu, mumpung Idul Fitri sudah dekat, Fazapun ingin mengucapkan,"Mohon maaf lahir batin yaaaa!!!!"....:)

Senin, 25 Juli 2011

Tempe Goreng Ayah


Ayah Faza bukanlah seorang ayah yang pandai memasak.
Tapi, beliau mengaku sangat mahir dalam memasak mie instan,
telur rebus, dan tempe goreng.

Faza pernah mencoba buktikan pengakuan beliau.
Untuk mie instan, tergantung merk mie instan dan campuran bahan masaknya. Kalau dicampur dengan daging ayam, telur ayam, kacang polong, dan lain-lain
.....
yah, lumayanlah...

Diantara makanan-makanan itu, ada satu makanan favorit ayah,
yaitu tempe goreng. Saking favoritnya, bila ayah yang menggoreng tempe,
dari sepuluh potong tempe goreng, yang sampai ke meja makan hanya tersisa tiga potong tempe.

Bukankah korupsi itu namanya?

"Bukaaaaannnn! Ini bukan korupsi. Tempe inikan ayah yang beli, ayah yang masak, jadi ayah berhak menghabiskannya, kalau ayah mau!" kata ayah terkekeh-kekeh sembari menggoreng tempe dan sesekali mencomot tempe yang telah matang.

Masa sih itu bukan korupsi?
Kewajiban seorang ayahkan menafkahi seluruh keluarganya! Termasuk membeli dan memasakkan Faza tempe goreng kan?

Hmmm...Jangan-jangan ini yang dinamakan sifat tamak. Yaitu keinginan untuk selalu memperoleh sesuatu sebanyak-banyaknya. Jadi tidak salahkan kalau Faza bilang korupsi itu berasal dari ketamakan?
Tidak perduli akan hak orang lain, semuanya ditelan sendiri.

Duh, Ayaaahhh....!!!!
Tobat, Yahhhh!!!! Tobaatttt!!!!
Mumpung bulan puasa di depan mata.
Doakan ayah Faza dan orang-orang yang bersifat serupa bisa bertobat ya teman-teman....Amiiinn.....

Kamis, 09 Juni 2011

Bobo donk ... !!!

"Bobo ya deee, boboooo....!!!"
Tapi dasar dede Zyta, tidak mau bobo.
Yah, begitulah teman-teman. Ternyata sangat sulit untuk membuat dede tertidur. Padahal ini sudah tugas Faza sebagai kakak untuk menjaga agar ia tetap tidur. Apalagi saat bunda sedang sibuk di dapur. Faza kan juga perlu makan teman-teman. Kalau kerjaan Bunda di dapur tidak selesai, artinya Faza tidak bisa makan! Hiks ... sedihnya :(

Padahal menurut penelitian para ilmuan tidur itu baik lho!
Dalam kondisi tertidur, otak jauh lebih rileks dan lebih refresh dalam menerima asupan informasi baru sebelum tertidur.

Hmm ... Mungkin itu juga sebabnya Ayah rajin tidur. Supaya otak beliau lebih rileks, jadi penyakit lupanya bisa berkurang. Tapi ... kok lama amat sih Ayah tidur??? Biasanya, setelah Faza selesai mandi dan sarapan, Ayah belum juga bangun.

Anehnya, saat malam, dimana semua orang harus tidur, Ayah malah pergi kerja. Apa yang dikerjakan malam-malam? Aneh ya teman-teman?!? Dibilang kerja sebagai security, tidak mungkin. Ayah Faza tidak punya potongan badan yang gagah. Kalau ketemu maling, jangan-jangan beliau yang keok duluan. Ah ... sudahlah ... Faza ngga ngerti.

Intinya gini ajalah.
Tidur itu penting. Tidur itu juga baik.
Tapi tidak semua tidur itu penting dan baik.
Tidur disaat nyetir mobil, itu berbahaya. Tidur ditengah jalan, seperti polisi tidur, itu menjengkelkan. Tidur disaat rapat, apalagi rapat untuk kepentingan rakyat, itu sangat membuat Faza jengkel. Apalagi peserta rapat digaji, yang gajinya diambil dari uang rakyat. Wah, wah, wah, wah ... makan gaji buta tuh!

Yah...begitulah.
Akhir kata ... selamat tidur dede Zyta ... :)

Jumat, 20 Mei 2011

Faza dan Rumah Sakit

Rumah sakit?!?!?
Ada juga rumah Nenek, rumah Datok,
rumah Oom, rumah Tante, rumah Faza...iya kan?!?!
Tapi, rumah sakit!?!?!?! Siapa sih si sakit?
Kata ayah, rumah sakit itu sebuah tempat dimana
orang yang sakit mendapat perawatan sampai sembuh.

Kebetulan,dua minggu yang lalu, bunda Faza
menginap di rumah sakit. Lho?! Bunda Faza kan tidak sakit?!?
Kata ayah, memang bunda tidak sakit. Namun, bunda
menginap di sana karena harus melahirkan dede' Faza.
Lantas, apa hubungannya dengan rumah sakit?
Kata ayah lagi, ada hubungannya. Di rumah sakit,
selain orang-orang yang sakit dirawat, ibu-ibu yang
melahirkan juga dirawat di sana. Karena, ibu-ibu melahirkan
juga membutuhkan perawatan yang khusus.
Untuk bunda Faza sendiri, beliau harus melahirkan di
rumah sakit. Sebab selain dede', di perut bunda juga ada kista.
Karenanya, bunda tidak dapat melahirkan secara normal seperti
ibu lainnya. Perut bunda harus dibelah untuk mengeluarkan dede' Faza.
Duh....!!!

Alhasil, Faza sekarang sudah jadi kakak :)
Adik Faza perempuan, sama seperti Faza :)
Oleh ayah, ia diberi nama, Zyta.
Selamat datang dede' Zyta!!! ... :D
Faza sekarang ada kawaaannnn :D !!!!!!

Kamis, 28 April 2011

Faza dan Antri

Kata ayah, budaya yang belum berlaku baik di Indonesia adalah budaya antri. Kok bisa ya? Itu karena masih banyak individu yang tidak bisa bersabar untuk mendapatkan haknya. Masih banyak individu yang merasa dirinyalah yang paling penting dan paling berhak, hingga menganggap remeh kepentingan orang lain.
Kita bisa melihat contoh dari negeri Jepang yang baru-baru ini mendapat bencana tsunami. Saat bantuan sandang dan pangan tiba, para korban tsunami berbaris rapi untuk mendapatkannya. Tidak ada satupun gambaran orang-orang yang dorong-dorongan, terjepit, terjatuh, atau terinjak. Antrian itu hanya dijaga beberapa orang polisi, yang mungkin fungsinya bukan untuk menjaga antrian. Tapi lebih menjaga kemungkinan ada yang pingsan saat antrian, maklum yang antri banyak orang tua. Setiap orang di dalam antrian mengambil sendiri jatahnya di dalam tumpukan bantuan, tanpa berusaha mengambil lebih.
Duh, hebatnya orang-orang yang bisa menjaga perasaan orang lain, masih punya rasa malu, tidak tamak, berbagi saat semuanya juga susah.
Semoga kedepan Indonesia bisa seperti itu ya. Aminn...

Kamis, 31 Maret 2011

Faza dan Panggung

Minggu lalu, Faza dibawa ayah ke sebuah gedung pertunjukan di Pontianak. Disana sedang berlangsung gladi resik sebuah pertunjukan teater. Kebetulan yang bermain di pertunjukan itu adalah teman-teman ayah di sanggar teater Topeng Pontianak.

Di sana untuk pertama kalinya Faza melihat panggung dari dekat. Panggung itu sebuah tempat yang luas, dimana terdapat banyak lampu berwarna-warni di atasnya. Selain lampu, di atas panggung juga ada kotak-kotak hitam yang dapat mengeluarkan suara dengan keras.

Karena saat itu sedang gladi resik, Faza diizinkan oleh sang sutradara, om Budi Kk, untuk berkeliling di atas pentas. Dan Faza tidak sendiri, ada juga teman sebaya Faza, Rizki dan Icha, turut bermain bersama.

Ternyata seru juga ya melihat pertunjukan secara langsung, walaupun masih berupa gladi resik.
Apalagi bertemu langsung dengan para pemainnya. Om dan tante yang tadinya bercanda dengan Faza di belakang panggung, tiba-tiba menangis, teriak, marah-marah di atas panggung. Ayah bilang, itu karena tuntutan sekenario. Ada yang jadi penjahat, ada juga yang jadi orang baik. Ada yang ganteng, ada yang jelek, juga yang lebai...
Pokoknya semuanya berubah saat di atas panggung.

Hmm....ternyata begitu ya dunia panggung, semua yang berada di atasnya harus mengenakan topeng, menyesuaikan perannya. Dan semoga topeng hanya digunakan di panggung pertunjukan seperti ini, dan bukan di atas panggung politik. Amin....

Minggu, 27 Februari 2011

Faza dan Sempoa


Tidak banyak yang bisa Faza ceritakan kali ini.
Karena Faza sedang di dalam masa yang sibuk.
Sibuk bermain dan belajar bicara banyak.

Lagipula, saat ini Faza sedang menunggu kedatangan adik Faza keluar dari perut Bunda.
Kasihan Bunda, karena perut Bunda sering ditendang-tendang adik. Selain itu, diperut Bunda juga ada gumpalan daging yang sering membuat bunda sakit. Kista namanya.

Bicara tentang nama, kok segumpal daging sudah punya nama? Sedangkan adik Faza belum?
"Tuh, tanya Ayah, siapa nama adik Faza," jawab Bunda singkat.
Faza tanyakan ke Ayah, ia hanya bisa garuk-garuk kepala. Ketombenya kumat kali ya?!

Yah begitulah teman-teman...
Faza mohon doa, semoga Bunda dan adik Faza selalu dalam keadaan sehat walafiat.
Bila punya ide untuk nama, tolong kasi tahu Faza (menurut prediksi dokter, adik Faza perempuan).

Faza mohon maaf, isi tulisannya tidak nyambung dengan judulnya....
Maklumlah, Faza sedang tidak konsen nih.
Selebihnya,
Terima kasih atas perhatiannya ya :)

Senin, 17 Januari 2011

Mahal, Yah!!!

Menurut ayah, semua di dunia ini mempunyai harga. Tidak ada satupun yang tidak. Namun, menurut ayah lagi, sesuatu yang begitu berharga untuk seseorang, mungkin tidak berharga untuk orang lain.

Selembar 50 ribuan rupiah, mungkin sangat berharga buat ayah. Tapi sebaliknya, mungkin tidak begitu berharga buat seorang Gayus Tambunan. Hanya sekedar uang receh, karena nilai uang yang dimilikinya beribu kali lipat dari uang yang dimiliki ayah (atau jangan-jangan berjuta kali lipat). Yang paling berharga bagi Gayus saat ini adalah kebebasan. Kebetulan ayah punya kebebasan yang lebih banyak dibanding Gayus. Hanya sayang tidak bisa dibagi. Bukan karena ayah pelit. Cuma tidak bisa saja, kata ayah.

Tapi tidak semua di kehidupan dapat kita hargai dengan uang. Banyak hal yang tidak dapat dibeli oleh uang. Cinta, kasih sayang, misalnya, tidak dapat dibeli. Bila cinta dan kasih sayang bisa dibeli, maka cinta dan kasih sayang itu adalah palsu. Cinta dan kasih sayang yang ayah, bunda dan Faza rasakan dan bagi bersama, tak ternilai harganya.

Banyak lagi hal yang tidak bisa dibeli. Kejujuran misalnya. Ketika ia berhasil dibeli, maka sulit untuk memperolehnya kembali. Kembali lagi Gayus sebagai contoh (maaf ya pak Gayus), kejujurannya telah berhasil dibeli. Berapa pun uang yang dimilikinya saat ini, tidak akan sanggup untuk mengembalikan nilai kejujuran pada Gayus. Semua orang tidak akan lagi percaya padanya.

Maka, lanjut ayah, tentukanlah harga dalam kehidupan dengan kejujuran. Ketika kejujuran menjadi patokan, maka banyak hal dalam kehidupan menjadi berharga. Dengan banyak yang berharga, kita menjadi mudah bersyukur dalam hidup. Dengan bersyukur, maka kita akan mudah merasa bahagia.

Yah...begitulah yang ayah sampaikan mengenai harga.
Walau Faza tidak begitu mengerti. Yang pasti, terakhir Faza minta dibelikan sepeda, ayah cuma berkata singkat, "Mahal, ayah tidak punya uang!".
Ketika Faza jawab, "Nih, uang Faza ada!", ayah menyambarnya pendek, "Uang Faza kurang nol nya!".

Kesimpulannya...Bila menyangkut harga barang, sebelum ayah berceramah panjang lebar, Faza cuma bisa bilang, "Mahal, Yahhh!!!!"....hihihihihi