Kamis, 31 Maret 2011

Faza dan Panggung

Minggu lalu, Faza dibawa ayah ke sebuah gedung pertunjukan di Pontianak. Disana sedang berlangsung gladi resik sebuah pertunjukan teater. Kebetulan yang bermain di pertunjukan itu adalah teman-teman ayah di sanggar teater Topeng Pontianak.

Di sana untuk pertama kalinya Faza melihat panggung dari dekat. Panggung itu sebuah tempat yang luas, dimana terdapat banyak lampu berwarna-warni di atasnya. Selain lampu, di atas panggung juga ada kotak-kotak hitam yang dapat mengeluarkan suara dengan keras.

Karena saat itu sedang gladi resik, Faza diizinkan oleh sang sutradara, om Budi Kk, untuk berkeliling di atas pentas. Dan Faza tidak sendiri, ada juga teman sebaya Faza, Rizki dan Icha, turut bermain bersama.

Ternyata seru juga ya melihat pertunjukan secara langsung, walaupun masih berupa gladi resik.
Apalagi bertemu langsung dengan para pemainnya. Om dan tante yang tadinya bercanda dengan Faza di belakang panggung, tiba-tiba menangis, teriak, marah-marah di atas panggung. Ayah bilang, itu karena tuntutan sekenario. Ada yang jadi penjahat, ada juga yang jadi orang baik. Ada yang ganteng, ada yang jelek, juga yang lebai...
Pokoknya semuanya berubah saat di atas panggung.

Hmm....ternyata begitu ya dunia panggung, semua yang berada di atasnya harus mengenakan topeng, menyesuaikan perannya. Dan semoga topeng hanya digunakan di panggung pertunjukan seperti ini, dan bukan di atas panggung politik. Amin....