Sabtu, 30 Mei 2009

Faza dan Bulan Tua

Kenapa sih wajah Ayah begitu senang? Bunda juga!
Tapi di hari-hari selanjutnya begitu muram, bunda juga...!

Ternyata, sedikit banyak ada sangkut pautnya dengan bulan.
Karena ayah pernah bilang begini,
"Inikan bulan tua!!!"
dan wajah suramnya berubah sangar!

Tapi ada saatnya ayah dengan wajah sumringah mengajak Faza dan bunda.
Kami sekeluarga makan di luar. Ada es, ada mie, pokoknya serba lezat.
Hmmm .... mungkinkah itu bulan muda?!!

Aneh ya?!?
Kenapa bulan bisa tua, lalu berubah muda, lalu berubah tua....?!?!
Kasihan Ayah dan Bunda. Wajahnyapun berubah tua, muda, tua, muda....
Padahal kalau Faza perhatikan saat malam, bulan tidak pernah berubah tuh.
Bentuknya saja yang kadang bulat, kadang setengah bulat.

Hmmmm .... sebuah misteri lagi.....

Selasa, 12 Mei 2009

Faza dan Dua

Sekarang, Faza sudah bisa bilang "Dua".
Jadi, bukan sudah bisa berhitung lho!

Minggu, 03 Mei 2009

Faza dan Langit

Langit itu adalah ruang yang sangat luas diatas rumah nenek Faza. Warnanya yang biru teduh menenangkan mata. Dan bila saatnya tiba, warnanyapun berubah menjadi kemerah-merahan hingga akhirnya hanya warna gelap yang tersisa.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa warnanya bisa berubah secepat itu ya? Kalo dicat ulang, berapa besar kuasnya? Langitkan luas sekali. Ayah Faza saja membutuhkan waktu untuk mewarnai langit yang digambarnya di buku gambar Faza.

Dari cerita ayah, ternyata tidak semua langit bisa berubah-ubah warna.
Langit yang seperti itu adalah langit buatan manusia.
Yaa ... tentu saja ... langit-langit! Yaitu langit yang berada di dalam rumah nenek.
Eit tunggu dulu. Kata ayah, di tempat lain juga ada langit dan langit-langit,
tidak hanya di rumah nenek Faza. Setelah Faza pikir-pikir ... iya ya ...
Saat Faza ikut bunda ke pasar, Faza melihat langit.
Dan saat memasuki toko, Faza juga melihat langit-langit.

Hmmm ... langit di mana-mana ... langit di atas kepala ...