Senin, 20 April 2009

Faza dan Telepon

Di rumah Faza, ada beberapa kotak yang aneh. Kotak-kotak itu beraneka macam ukurannya. Ada yang seukuran genggaman, ada juga yang besar. Baik ayah, bunda, oom Baden dan oom Dira masing-masing memiliki yang seukuran genggaman. Mereka selalu membawa kotak itu kemanapun mereka pergi. Sedangkan yang berukuran paling besar, tidak dibawa kemana-mana. Kotak itu hanya diletakkan di atas meja ruangan tengah.

Yang aneh, walaupun berukuran kecil, ayah, bunda, dan yang lainnya bisa masuk ke dalamnya!
Faza pernah di sapa ayah dari kotak itu lho!
"Hallo, Faza", begitulah ayah menyapa.
Pantas seharian itu Faza tidak bertemu ayah. Ternyata bunda menyimpan ayah di dalam kotaknya. Bunda kejam ya....!!!!

Tapi bagaimana cara ayah masuk ke dalam kotak itu ya?
Hmmm.... Kotak-kotak yang misterius...!!!

Jumat, 03 April 2009

Faza dan Kopi Ayah


Hmmmm....Nikmatnya....Ketika melihat ayah menyeruput kopinya.
Kopi memang menjadi teman ayah setiap hari. Mulai dari bangun tidur, akan berangkat kerja, hingga saat beliau pulang.

Kebiasaan yang aneh ya....
Masalahnya kopi ayah selalu panas...
Bagaimana ayah bisa menikmatinya?

Pernah sekali waktu Faza mencoba meminta kopi yang sedang ayah nikmati. Ayah tidak langsung mengizinkan Faza untuk meminumnya.
"Panas!", itu saja yang ayah katakan.

Hingga suatu waktu, ayah meninggalkan kopinya di meja yang rendah di ruang tengah. Faza pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Slurps slurps slurps...."
Weih....ternyata enak juga yaa. Sampai tiba-tiba rasa air kopi berubah menjadi seperti bubuk yang pahit. Weikssss....!!!

Dan ayah pun menangkap basah Faza, namun bukannya marah, ayah malah tertawa terbahak bahak....
"Faza berkumis! Whahahahaha...." kata ayah sambil tertawa.

Sejak saat itu, Faza tidak lagi mencoba meminum kopi ayah, kecuali dengan ditemani ayah di samping Faza.